Kamis, 22 Mei 2008

IndraG Goes To Thailand

Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) - Suvarnabhumi Airport (Bangkok)


Jumat 16 mei 2008, Sore hari sekitar Jam 15.00 WIB kami berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta. Hari ini sekitar 30 orang teman-teman kantor dan beberapa keluarga rekan akan berkunjung ke Bangkok dan Pattaya di Thailand.

Pesawat Take-off sekitar jam 20.30 WIB dan Tiba di Bangkok Sekitar Jam 00.15. Tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta & Bangkok.

Kami tiba di bandara Suvarnabhumi, dan sudah di sambut oleh Guide lokal kami yang bernama Pak Cay yang sangat fasih berbahasa Indonesia. Sebelum naik Bus yang akan mengantar kami ke Hotel Emerald, kami disambut dengan seorang gadis yang berpakaian adat Thai dengan mengalungkan kami bunga anggrek.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami ke Hotel tempat kami menginap. Perjalanan dari Airport ke Hotel menempuh waktu sekitar 30 menit. Tiba di Hotel Kami segera Check-in di kamar yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh Guide kami.


Wat Arun (Bangkok) - Pattaya
Sabtu, 17 Mei 2008 Sekitar jam 7.30 kami Sarapan di Hotel Emerald. Tas dan bawaan kami kami bawa serta sekaligus kami akan segera Check-Out dari Hotel untuk melanjutkan perjalanan ke Pattaya.

Selesai Sarapan kami segera berangkat dengan BIS untuk mengunjungi wisata air dan singgah di suatu tempat yang bernama Wat Arun. Disana ada sebuah kuil yang cukup tinggi. Kami di Drop disebuah 'terminal' perahu dan perjalanan kami lanjutkan dengan perahu boot wisata.

Sekitar 30 menit kemudian kami sampai di dermaga Wat Arun, dan langsung disambut oleh Tukang Photo (photographer) lokal untuk di foto bersama dan tentu saja foto-foto tsb dapat ditebus oleh kami dengan membayar 100 Baht per photo.

Ternyata banyak penduduk di Wat Arun ini dapat berbahasa Indonesia, bahkan Rupiah pun diterima sebagai pembayaran untuk pembelian Cinderamata, Kaos dsb.

Saya membeli beberapa helai kaos dimana 1 kaos dihargai sekitar 30 ribu rupiah atau untuk lebih murah lagi dengan membayar pakai uang thailand 98 Baht.

Selesai belanja, kami melanjutkan perjalanan dengan perahu lagi untuk mengunjungi sebuah vihara dipinggir sungai, dimana disungai depan vihara tsb banyak sekali ikan Patin yang menurut kepercayaan orang disana apabila kita memberi makan ikan tersebut akan mendapat hoki. Saya tidak percaya akan hal tsb, tetapi saya tertarik untuk memberi makan ikan-ikan tsb dengan membeli roti seharga 20 Baht kepada tukang perahu tsb. Dan saya menyaksikan ikan-ikan patin tsb banyak sekali dan ukurannya besar-besar (mungkin karena banyak turis yang memberi makan ikan tsb).

Penduduk setempat tidak berani untuk memakan atau menangkap ikan disekitar vihara tsb, takut terkena celaka katanya.

Kemudian kami turun dari perahu disalah satu dermaga, dimana bis kami sudah menunggu kami untuk melanjutkan perjalanan ke sebuah tempat penjual aneka kulit asli (tas, dompet dsb) dari kulit gajah, buaya ular dll. Hanya saja harganya lumayan mahal untuk ukuran saya, dimana dompet cowok dari kulit gajah dihargai sekitar 400rb rupiah.

Kemudian kami lanjutkan perjalanan ke sebuah restoran di sebuah hotel untuk makan siang prasmanan (buffet). Kemudian lanjut ke tempat pembelanjaan yang bernama cathucak. Kalo di jakarta sama dengan BLOK M dimana ada Mall dan kaki limanya. Tetapi ditempat ini saya tidak belanja dikarenakan harganya lebih mahal dibandingkan dengan Wat Arun. Kurang lebih 3 Jam ditempat ini, kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Pattaya.

Perjalanan ke Pattaya di tempuh kurang lebih 3 Jam. Dalam perjalanan ke Pattaya, tidak banyak yang dapat dilihat. Dan sayapun menyempatkan diri untuk tidur di bis.

Sekitar jam 19.00 kami tiba di Pattaya, dan kami langsung ke tempat makan untuk makan malam serba seafood, ada kepiting, udang, kerang dsb.

Kemudian kami segera menuju ke gedung pertunjukkan untuk melihat cabaret show. Seluruh pemain adalah laki-laki dan waria. Sekitar 2 jam kami menyaksikan pertunjukkan tsb dengan disuguhkan minuman ringan. Cabaret tsb sangat menarik dan tidak membosankan, dan yang lebih hebohnya waria-warianya lebih cantik dibandingkan dengan wanita-wanita yang kami lihat di thailand ini. Sangat melebihi wanita sungguhan.

Selesai pertunjukkan pawa waria tsb turun ke jalan, beberapa turis mengambil gambar para pemeran cabaret tsb tetapi tunggu dulu ... ternyata para waria itu meminta uang atas pose mereka sebesar 100 Baht. Apabila mau memegang 1 payudara waria tsb dikenakan pula biaya 100 Baht.

Kemudian kami bergegas ke bis dan melanjutkan ke Hotel Siam Bayview Untuk beristirahat. Beberapa dari kami segera bergegas ke kamar yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Tetapi sebenarya ada acara yang tidak tercantum dalam paket Tour Guide kami, dan hanya yang berminat saja dapat mengikuti Tour tambahan lagi yaitu pergelaran 'Thai Girl' atau kami singkat 'TIGER'. Menurut mereka-mereka yang menonton, pertunjukkan ini lebih merupakan pertunjukkan seni eksotis dan pornografi. Tarif untuk pertunjukkan ini bervariasi dan ada di suatu tempat yang khusus untuk pertunjukkan-pertunjukkan spt ini. Sekitar 600 Baht. Katanya pertunjukkan ini hanya ada di Thailand saja dan hanya diperuntukkan kepada para turis saja, dimana untuk masuk dan menoton pertunjukkan tsb diharuskan untuk menunjukkan passport.

Sedangkan bagi mereka yang tidak mau mengikuti Tour
tsb dapat pula berjalan dan menikmati keramaian kota pattaya yang memang hidupnya hanya pada malam hari sampai menjelang pagi. Mirip sekali dengan Kuta Bali, hanya saja di Pattaya para PSK sangat bebas dan banyak, baik wanita 'Asli' ataupun waria. Bar, diskotik ataupun toko-toko terang benderang dan selalu ramai tanpa musim.

Pattaya - Bangkok
Jam 6.00 Pagi dengan mata yang masih mengantuk, saya dibangunkan dengan suara telpon berdering. Ternyata itu adalah 'Wake-Up Calling' untuk membangunkan kami semua dikarenakan kami akan touring kembali mulai jam 8.00.

Selesai mandi, kami segera membereskan tas bawaan kami untuk segera sarapan dan sekaligus Check-out dari hotel. Sayang memang harus Check-Out segera dari pattaya. Tetapi kalo sampai siangpun percuma saja karena pattaya 'kota mati' di siang hari.

Selesai sarapan kami segera bergegas ke bis yang sudah m
enunggu kami, sebelum naik bis kami ber-photo-photo sebentar baik dipantai atau di lobby hotel untuk kenang-kenangan.

Jadwal hari ini kami akan ke suatu tempat yang bernama Noch Nooh Village (kalo gak salah namanya) untuk melihat pertunjukkan daerah Thailand. Sampai disana kami langsung melihat pertunjukkan dan tarian daerah serta melihat pertunjukkan atraksi gajah. Atraksinya kurang lebih hampir sama saja dengan yang ada di Indonesia. Hanya saja mereka lebih bagus dalam mengemas atraksi dan pertunjukkan tsb, sehingga saya yang tidak begitu suka dengan tari-tarian dapat menikmati dengan tanpa ada rasa 'Jenuh'.

Setelah selesai menoton kita dapat berphoto ria dengan berbagai hewan diantaranya gajah, orang utan, burung, hariamau serta gadis/waria yang berpakaian pakaian adat setempat. Biaya berphotonya sekitar 50 Baht.

Kemudian kami makan siang prasmanan dan ternyata banyak turis pula dari indo
nesia yang bareng sama kita. Jadi ada menu khusus yang sangat-sangat indonesia.

Selesai Makan kami melanjutkan perjalanan ke suatu tempat Industri madu, dimana madunya tersebut khusus diambil dari lebah-lebah yang menghisap bunga-bunga opium penghasil morfin pembius. Tetapi ternyata menurut presenter yang dapat berbahasa indonesia, bahwa bunga-bunga opium tidak membuat kita 'fly'. Dan faedahnya sangat banyak. Banyak yang kami ketahui ttg madu, diantaranya bahwa madu yang asli apabila di taruh diatas tissu tidak akan tembus/meresap dibalik tissu tsb, tetapi akan seperti air didaun talas. Madu yang asli apabila di campur dgn air dan ditaruh dipiring serta diaduk-aduk maka apabila airnya sudah tenang akan berkumpul dan membentuk seperti sarang lebah yang berbentuk rongga-rongga. Tentu saja mereka juga menjual madu tsb, serta beberapa produk spt biji bunga opium yg dapat dipakai untuk obat asma, susu sarang lebah untuk menghilangkan keriput dll.

Setelah kami segera menuju ke tempat penjualan batu permata terbesar. Dimana kami diajak berkeliling wahana dengan kereta rantai (tarik) memasuki sebuah gua buatan, disana kita disuguhkan sejarah tentang pembentukkan batu permata, pencarian batu permata dari tradisional sampai yang modern. Dengan illustrasi yang bagus sekali dengan permainan lampu serta animasi-animasi. Sangat bagus sekali dan merupakan suatu terobosan yang sangat spektakuler. Terus terang kami sangat menikmati wahana ini walaupun ujung-ujungnya kami diajak berkunjung ke toko/ show room mereka yang menjual berbagai macam batu permata yang bagus-bagus, hanya saja menurut saya harganya mahal. Jadi saya langsung saja keluar dari show room tsb dan menuju ke cafe untuk menikmati minuman gratis yang memang dipersiapkan untuk para tamu yang berkunjung ke toko mereka.

Beberapa rekan kami, terutama yang wanita membeli beberapa produk dari show room tsb. Maklum mereka memang sangat suka akan batu permata untuk mempercantik diri.

kemudian kami melanjutkan perjalanan ke sebuah tempat perkebungan buah-buahan yang sangat luas spt mekarsari-nya Indonesia. Berbagai buah banyak disana spt Manggis, rambutan, duku, menteng, jambu air, belimbing, buah naga dan tentu saja Durian monthong. Ada dua tipe durian monthong yaitu durian basah/lembek dan Durian Keras/kering. Menurut petugas disana biasanya turis dari indonesia lebih suka yang basah/lembek sedangkan orang thailand sendiri lebih senang yang kering/keras. Hampir dua jam kami menikmati tamasya buah ini sampai kami kekenyangan, sayangnya para pengunjung tidak diperbolehkan membawa buah keluar dari perkebunan tsb.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Bangkok selama sekitar 2,5-3 jam.

Sampai di Bangkok sudah sekitar Jam 19.00-an saatnya kami makan direstoran yang terbesar di Bangkok yaitu "Royal Dragon". Selesai Makan kami segera ke Pasar Malam Suan Lum untuk belanja yang lumayan harganya murah meriah dan tawar menawar. Saya beli beberapa cinderamata spt gantungan kunci, kain dsb untuk oleh-oleh keluarga dekat. Hampir 2 jam kami disana sambil cuci mata, maklum banyak turis yang miskin ... Miskin Baju maksudnya. Setelah selesai kami segera ke Hotel Emerald tuk beristirahat.


Bangkok - Jakarta
19 Mei 2008, hari terakhir dalam rangkaian Tour ini. Jam 7.00 kami sarapan di hotel emerald sekaligus check-out untuk melanjutkan tour kami, setelah berpose-pose di depan hotel kami bergegas ke bis untuk melanjutkan perjalanan ke Istana Raja-raja Thailand (The Grand Palace).

Istana raja-raja thailand sangat indah, konon istana-istana ini dibentuk dari kristal-kristal keramik yang asalnya dari china. Makanya istana ini di sebut "The Marble Temple".

Pada saat kami ke sana bertepatan dengan hari waisak (kalau di Indonesia tgl 20 Mei-nya), jadi banyak sekali turis khususnya yang berasal dari negara-negara beragama budha, spt china, jepang, india dsb datang dan bersembahyang di Istana tsb. Dikarenakan di tengah-tengah istana ada sebuah vihara yang sangat megah. Sayangnya kami tidak diperkenankan untuk mengambil gambar dalam vihara. Kami hanya diperkenankan masuk kedalam vihara dengan melepaskan sepatu kami.

Sekitar 1.5 jam kami berkeliling istana untuk berpose-pose sambil diberi penjelasan oleh guide lokal berbahasa indonesia. Selesai berkeliling kami segera menuju bis lagi, dikarenakan saat itu sangat panas sekali disekitar istana. Beberapa turis dari eropa sempat pingsan terbakar panasnya cuaca disekitar istana tsb. Mungkin dikarenakan sebagian besar istana tsb terdiri dari kaca atau logan yang memantulkan dan menyerap panas maka suhu disekitar istana tsb sangat tinggi.

kemudian perjalanan kami lanjutkan ke sebuah rumah makan untuk makan siang. Dengan menu yang lumayan enak, tapi saya lupa nama restoran tsb yang saya ingat bentuknya seperti restoran saung-saung yang ada di jawa barat.

Selesai makan kita melanjutkan ke sebuah tempat perbenjaan yang sangat terkenal di thailand yaitu MBK (Mah Boon Krong) Center. Seperti Mangga Dua kalau di Jakartanya. Berbagai barang banyak dijual disana dari yang murah sampai yang mahal. Beberapa dari kami banyak yang membeli jam yang harganya berkisar antara 19 s/d 199 baht. Para penjual melabelkan harga yang diakhiri dengan 9 katanya sih biar hoki hampir sama dengan di Indonesia yang melabelkan harga Rp 29.900 atau 199.900 dsb. Disini saya hanya membeli beberapa tas dengan bordir dan gambar gajah saja untuk oleh-oleh adik-adik perempuan.
Lama kami ditempat ini hampir 3.5 jam. Tapi saya hanya berjalan-jalan saja cuci mata dan melihat-lihat saja, maklum baht saya sudah habis cuma sisa 260 Baht saja, tuk jaga-jaga di airport, apabila ada biaya tak terduga.

Pukul 16.30 kami harus bersiap-siap untuk ke bandara suvarnabhumi untuk segera check-in pulang ke Jakarta. Banyak dari kami overload bawaannya khususnya teman-teman kami yang wanita dan pastinya sangat senang berbelanja. Jadi ada tambahan biaya kelebihan bagasi khusus yang bawaannya banyak.

Pukul 20.30 pesawat kami take-off dari bandara suvarnabhumi dan tiba di bandara Soekarno-hatta sekitar jam 00.05 dinihari.
Perjalanan dengan rekan-rekan sebanyak 30 orang ini memang sangat menyenangkan dan tentunya sangat menghebohkan.

"KHOB KHUN KRAB"